Keluarga Besar Kelas E Angkatan VI di PUSTEKKOM, 15 Desember 2011
(nupus, iyob, dewi, ina, esa, endang, ria, aina, khatib, samsudin, saripudin,
pemandu dari PUSTEKKOM, haryadi, mamad, didin, mamat, hazairin)
(pak deni, pak sabik & bu neneng tidak ada difoto)


RISET DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN



PRESENTASI KELOMPOK 4
RISET DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN



                                    AHMAD HARYADHI       2321110011
                                    AKHMAD KHATIB          2321110017
                                    MOH. SABIK ARIFIN      2321110096
                                    SARIPUDIN                      2321110141



Mata Kuliah
Landasan dan Konsep Teknologi Pembelajaran/Teknologi Pendidikan
(Prof. Dr.H. Sholeh Hidayat, M.Pd.)

PROGRAM PASCA SARJANA TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG – BANTEN


BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi pembelajaran dibangun berdasarkan prinsip-prinsip yang ditarik dari teori belajar dan hasil penelitian dalam kegiatan pembelajaran. Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sehingga banyak teori yag berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi. Berbagai teori belajar dan pembelajaran penting dimengerti dan diaplikasikan oleh guru, perancang pembelajaran dan pengembang program pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi dan konteks yang dihadapi. 
Bidang kajian belajar dan mengajar ini awalnya dengan mensintesiskan berbagai teori dan konsep dari berbagai disiplin ilmu lain ke dalam usaha terpadu atau dengan pendekatan isomeristik yaitu menggabungkan berbagai pemikiran dan disiplin keilmuan yang berkaitan dalam satu kesatuan yang lebih bermakna (Miarso, 2004: 62, 199). Menurut Seels & Richey (1994) beberapa disiplin ilmu yang menjadi akar intelektual teknologi pembelajaran adalah psikologi, rekayasa (engineering), komunikasi, ilmu computer, bisnis dan pendidikan (Miarso,2004: 200).
Riset dan pengembangan teknologi pembelajaran merupakan upaya memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran. Dalam aplikasinya mensyaratkan hal hal sebagai berikut :
1.      Dukungan teknologi dan infrastruktur
2.      Penguasaan dan pengetahuan dan keterampilan pengembangan konten
3.      Dukungan dan kebijakan dari pemerintah
4.      Kesiapan masyarakat pengguna atau user


BAB II
RISET DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Dimensi praktik teknologi pembelajaran sejalan dengan perkembangan teknologi. Pada tahun 30-an ketika komputer elektronik pertama berhasil diciptakan, teknologi pembelajaran berkembang pesat sejalan dengan teknologi tersebut. Fenomena yang juga banyak disebut sebagai revolusi digital inilah yang mampu meyakinkan banyak orang bahwa peradaban umat manusia akan segera memasuki sebuah era baru yang diintrodusir sebagai informasi.
Menurut Seels dan Richey (1994), seiring dengan perkembangan pesat teknologi pembelajaran tersebut, berkembang pula tempat kerja para teknolog pembelajaran. Hal ini juga mempunyai dampak terhadap keyakinan, nilai-nilai dan prioritas dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran telah berkembang dari sekedar keterampilan menjadi profesi dan kemudian menjadi bidang kajian.
Riset dan pengembangan Teknologi pembelajaran dibangun berdasarkan prinsip yang diambil dari berbagai teori dengan cara :
1.      Merumuskan tujuan pendidikan dengan teliti dan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati, sehingga dapat diukur keberhasilan tujuan pendidikan
2.      Meneliti pengetahuan keterampilan, dan sikap yang telah dimiliki anak didik yaitu entry behavior, sebagai dasar pelajaran baru shg diketahui kemajuan yg dicapai berkat proses mengajar-belajar
3.      Menganalisis bahan pelajaran yang akan disajikan dalam bagian yang dapat dipelajari dengan mudah
4.      Berdasarkan analisis bahan pelajaran menentukan :
a.       Urutan mempelajari bahan itu agar tercapai hasil belajar yang optimal
b.      Strategi yang paling tepat untuk menyampaikan atau menyajikan bahan itu
5.      Mengujicoba program itu untuk menentukan kelemahannya
6.      Mengadakan perubahan, perbaikan atau revisi untuk meningkatkan mutu program itu

 A.     Tokoh pengembangan teknologi pembelajaran
1.      Edward L. Thorndike (1874-1949) menghasilkan sejumlah “Hukum Belajar”. Diantaranya Law of Effect. Menurut Hukum itu belajar akan lebih berhasil jika respon murid terhadap suatu stimulus segera disertai dengan rasa senang atau rasa puas disebut reiforcement. Reiforcement memperkuat hubungan stimulus dengan respon.
2.      Sidney L. Pressey menghasilkan program pendidikan yang terdiri dari serentetan tugas yang disebutnya software dan disamping itu ia juga menghasilkan teaching machine sebagai hardware, dengan menggunakan test objektif dengan lembar jawaban yang dapat diperiksa sendiri secara otomatis
3.      Ivan Pavlon (1849-1936) menghasilkan percobaan dengan anjing untuk mempelajari proses belajar secara ilmiah dengan memberikan stimulus. Misalnya anjing diberikan makanan sebagai stimulus pertama lalu anjing mengeluarkan air liur karena ingin makan. Stimulus kedua anjing diberikan makan sekaligus diberikan tanda lonceng, lalu diamati perilakunya.
4.      B.F. Skinner menghasilkan teori conditioning dengan menerapkan stimulus. Kemudian Skinner menghasilkan teori yang terkenal dengan sebutan Linear programming (programmed learning).
5.      Norman C. Crowder mengadakan variasi dalam pelajaran programa untuk memperhatikan perbedaan individual dengan mengembangkan branching program(program bercabang), ia mengembangkan teori lebih besar dan lebih luas daripada linear programming
6.      Gordon Pask menggunakan komputer dalam mempelajari berprograma. Komputer lebih mampu untuk menyesuaikan program dengan kecepatan pelajar, baik yang cepat maupun yang lambat.
7.      Herbert Spencer (1860), yang dapat merumuskan tujuan pendidikan dengan membuat kurikulum yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Herbert Spencer merumuskan 5 tujuan pendidikan, (1) Kegiatan demi kelangsungan hidup, (2) Usaha mencari nafkah, (3) Pendidikan anak, (4) Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara, dan (5) Penggunaan waktu senggang
8.      Franklin Bobbit, dalam bukunya How to Make a Curiculum (1942). Franklin Bobbit merumuskan tujuan pendidikan 10 kelompok kegiatan utama yang banyak kesamaannya dengan Herbert Spencer. Tujuan pendidikan lebih terarah setelah munculnya kurikulum, yang didasarkan pada penelitian. Gerakan Franklin Bobbit ini disebut sebagai Gerakan Ilmiah, dalam pembinaan kurikulum dan metode Franklin Bobbit ini disebut metode yang sistematis untuk merumuskan tujuan pendidikan dan dirumuskan dalam tujuan-tujuan yang lebih terinci.
9.      Ralph Tyler (1951) dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. Buah pikiran Ralph Tyler ini belum sempat berkembang seperti yang dibuat oleh Herbert Spencer.
10.  Benjamin S. Bloom, cs (1956) yang terkenal dengan sebutan Taxonomy Bloom. Bloom cs menerbitkan dua buku pertama yakni The Taxonomy of Educational Objective, Cognitive Domain (1956) dan The Taxonomy of Educational Objective : Affective Domain (1967)      Namun untuk Psikomotorik belum juga diterbitkan oleh Bloom cs.    Oleh Bloom cs seorang guru harus atau diwajibkan untuk membuat Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Bloom cs menerapkan prinsip teknologi pendidikan
Yang terkenal dari Bloom Cs, adalah analisis dalam bidang kognitif. Mereka membuat 6(enam) kelompok, yaitu :
a.       Knowledge (pengetahuan)
b.      Comprehension (pemahaman)
c.       Application (penerapan)
d.      Analysis (analisis)
e.       Synthesis (sintesis)
f.        Evaluation (penilaian)
Manfaat Taxonomy Bloom
a.       Memperlihatkan luas dan macam tujuan pendidikan yakni yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor
b.      Mewujudkan tingkatan dalam tujuan tiap katagori atau pengajaran
c.       Memberi pedoman untuk mengklasifikasi pertanyaan atau soal-soal test, sehingga meliputi seluruh bidang dari yang rendah sampai yang tinggi
11.  Florence B. Stratemeyer, H.L. Forkner, dan Mckim.
Mckim dalam bukunya Developing a Curriculum for Modern Living (1964) mengadakan analisis yang cermat mengenai tujuan pendidikan sampai pada tujuan-tujuan khusus berupa pengetahuan sikap, cara kerja, dan lain-lain, yang diperlukan manusia dalam menghadapi persistent life problem.
12.  John Dewey, dikembangkan oleh Jerome Bruner
John Dewey mengembangkan metode penemuan. Metode penemuan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih permanen, karena dicari sendiri oleh muridnya. Metode ini sering tidak semudah yang disangka dan banyak mengandung hal-hal yang belum jelas. Misalnya dalam metode ini perlu kita lihat adanya dua aspek yakni “belajar dengan menemukan” dan belajar untuk menemukan”

B.     Pengembangan teknologi pembelajaran di Indonesia

Pengembangan teknologi pendidikan di Indonesia antara lain Sistem pembelajaran yang inovatif, sistem pendidikan nasional. Sistem itu antara lain adalah Sekolah Dasar PAMONG (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru) Sekolah Dasar Kecil, SMP Terbuka, serta sistem pembelajaran jarak jauh yang sekarang ini telah dilaksanakan/direncanakan oleh berbagai lembaga pendidikan dan latihan seperti di Lembaga Pendidikan Perbankan (LPPI), PT Telkom, Departemen Kesehatan, Departemen Penerangan, Departemen Pekerjaan Umum, dan sebagainya. Berbagai komponen teknologi pendidikan seperti media, teknik pembelajaran, pengembangan pembelajaran, dan sebagainya telah pula dilakukan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, seperti misalnya di Pusdiklat TNI-AD dan AU, Balai Latihan Kerja Departemen Tenaga Kerja, Pusdiklat Garuda, Pusdiklat Bulog, dan sejumlah pusdiklat lain. Di kalangan perguruan tinggi teknologi pendidikan telah dan sedang dimanfaatkan di IPB, UNDIP, UGM, UNS, UNAIR, ITS, UNHAS, UNLAM, UNPATI, UNTAD, UNHALU, UNSRAT, UNCEN, UNY dan perguruan tinggi lainnya. Tak terhitung lagi pemanfaatannya di sekolah dasar dan menengah serta satuan pendidikan lain. Yang terakhir ini berkembang dengan adanya siaran televisi pendidikan.

C.     Peranan Guru dalam pengembangan teknologi pembelajaran

Dalam proses mengajar-belajar peranan guru tentu sangat penting, karena segala tindakannya akan diwarnai oleh perilaku guru tersebut. Apakah guru tersebut menunjukkan dedikasi tinggi dalam melakukan profesinya dan senantiasa bersifat kritis terhadap dirinya untuk meningkatkan mutunya sebagai pendidik.      Apakah guru tersebut terbuka bagi ide-ide baru dan bersedia mengadakan percobaan. Apakah guru tersebut suka akan anak-anak dan pemuda dan berusaha mendekatkan diri kepada mereka untuk memahami muridnya. Apakah guru tersebut menerima pribadi anak menurut keadaan masing-masing dan senantiasa memberikan semangat belajar atau memupuk rasa percaya akan diri sendiri.     Banyak lagi hal-hal yang turut membantu menentukan mutu dan suasana belajar yang dipengaruhi oleh pribadi guru
Demikian pula halnya dengan kemampuan guru untuk menggunakan berbagai metode pengajaran yang serasi menurut bahan yang diberikan.  Apakah metode pemberitahuan atau metode penemuan yang digunakan, hal ini banyak tergantung pada guru. Guru yang demokratis banyak menggunakan metode penemuan untuk mendidik anak berpikir sendiri atas tanggung jawab sendiri. Guru yang demokratis lebih mengutamakan proses belajar seperti cara-cara merumuskan tujuan, mencari bahan untuk memecahkan masalah. Penguasaan proses belajar merupakan alat yang paling vital bagi anak untuk melanjutkan pelajarannya pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi, bahkan sepanjang hidupnya. Sebaliknya guru yang otoriter akan cebderung mengutamakan metode kuliah yang memaksa anak sebagian besar dari waktunya hanya mendengarkan saja. Guru yang otoriter lebih mengutamakan produk atau hasil belajar daripada proses belajar.       Keadaan lingkungan memaksa guru untuk lebih banyak mengutamakan metode kuliah, misalnya bila bahan pelajaran yang harus diselesaikan menurut kurikulum sangat banyak dan bila dari semua murid dituntut pengetahuan atau produk belajar yang sama yang dinilai pada ujian yang sama pula, membuat murid kesulitan terhadap nilai
Teknologi pendidikan menginginkan agar proses belajar itu dapat dikontrol atau dikendalikan antara lain, berusaha untuk menguraikan bahan pelajaran dalam urutan tertentu, sehingga pelajaran dilakukan secara sistematis langkah demi langkah sampai tercapainya tujuan pelajaran. Menurut penelitian ahli teknologi pendidikan tidak hanya satu jenis belajar tetapi ada bermacam-macam jenis. Tiap jenis belajar menginginkan cara belajar dan metode belajar yang khas dan serasi.          Tidak ada satu metode belajar yang serasi bagi semua jenis belajar
Teknologi pendidikan berusaha untuk menemukan jenis-jensi belajar, agar dapat ditentukan metode mengajar mana yang paling serasi untuk tiap jenis belajar berdasarkan penelitian.        Yang lebih baik dalam proses mengajar-belajar adalah menghilangkan sifat atau perilaku guru, agar murid lebih banyak menggunakan pola pikirnya bukan karena terpaksa oleh karena banyaknya bahan yang akan diajarkan berdasarkan kurikulum yang ada dan    Mutu pendidikan dapat ditingkatkan melalui melalui sifat kritis terhadap apa yang guru berikan atau yang guru lihat disekitarnya
  
BAB III
P E N U T U P
  
Teknologi pendidikan berusaha untuk menemukan jenis-jensi belajar, agar dapat ditentukan metode mengajar mana yang paling serasi untuk tiap jenis belajar berdasarkan penelitian.
Riset dan pengembangan Teknologi pembelajaran dibangun berdasarkan prinsip yang diambil dari berbagai teori dengan cara :
1.      Merumuskan tujuan pendidikan dengan teliti dan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati, sehingga dapat diukur keberhasilan tujuan pendidikan
2.      Meneliti pengetahuan keterampilan, dan sikap yang telah dimiliki anak didik yaitu entry behavior, sebagai dasar pelajaran baru shg diketahui kemajuan yg dicapai berkat proses mengajar-belajar
3.      Menganalisis bahan pelajaran yang akan disajikan dalam bagian yang dapat dipelajari dengan mudah
4.      Berdasarkan analisis bahan pelajaran menentukan urutan mempelajari bahan itu agar tercapai hasil belajar yang optimal danStrategi yang paling tepat untuk menyampaikan atau menyajikan bahan itu
5.      Mengujicoba program itu untuk menentukan kelemahannya
6.      Mengadakan perubahan, perbaikan atau revisi untuk meningkatkan mutu program itu
Riset dan pengembangan teknologi pembelajaran merupakan upaya memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran. Dalam aplikasinya mensyaratkan hal hal sebagai berikut :
1.      Dukungan teknologi dan infrastruktur
2.      Penguasaan dan pengetahuan dan keterampilan pengembangan konten
3.      Dukungan dan kebijakan dari pemerintah
4.      Kesiapan masyarakat pengguna atau user
  
Hasil Diskusi

1.      Mamad : Bagaimana guru dapat melaksanakan riset dan pengembangan di sekolah.
Jawab
Dengan melaksanakan kegiatan yang sering kita laksanakan di sekolah, misalkan dengan membuat alat atau bahan untuk mempermudah siswa kita dalam memahami pelajaran yang kita sampaikan. misalkan penemuan teknik jarimatika.

2.      Nadrotunnupus :  Banyak riset yang dikembangkan oleh anak didik kita tetapi kurang mendapat perhatian dari pemerintah. bagaimanakah kita harus bersikap.

3.      Neneng Awaliah : Riset tidak hanya tergantung dari guru tetapi dari kepala sekolah yang didelegasikan ke wakasek kurikulum.
Peranan pemerintah harus lebih berperan.

4.      Samsudin : berkaitan dengan output maka keterlibatan guru yang berperan dalam pengembangan pendidikan. strategi pengembangan bagaimana supaya dapat ditanamkan pada peserta didik.

5.      Mamad rahmad : Dalam pengembagan pendidikan di indonesia tidak dihargai. substansi pengembangan oleh guru pada bantuan diknas tidak tampak. harus bagaimana?
Jawab :
Jawaban pertanyaan 2, 4 dan 5 dapat dijawab dari pendahuluan
Riset dan pengembangan teknologi pembelajaran merupakan upaya memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran. Dalam aplikasinya mensyaratkan hal hal sebagai berikut :
1.      Dukungan teknologi dan infrastruktur
2.      Penguasaan dan pengetahuan dan keterampilan pengembangan konten
3.      Dukungan dan kebijakan dari pemerintah
4.       Kesiapan masyarakat pengguna atau user

Comments


Ingin membuat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini

Dowload Tugas Semester 1

Orientasi Baru dalam Pembelajaran
# Resume Buku Landasan Pendidikan (UTS)
BAB 1 s.d 8 (lengkap)

# Resume buku
Kelompok 1 (Revolusi belajar jilid II)
---> Presentasi : Senin, 04 April 2011
---> Powerpoint bab 8 & 9, 10 & 11, 12 & 13, 14 & 15

Kelompok 2 (Revolusi belajar jilid I)
---> Presentasi : Senin, 18 April 2011
---> Powerpoint pendahuluan & bab 1, 2, 3, 4-5, 6-7
---> catatan moderator (tanya jawab) atau klik disini

Kelompok 3 (Quantum Quatient)
--> Presentasi : Senin, 30 Mei 2011
--> word : Resume 1-6
--> powerpoint : bab 1-2, 3, 4, 5-6, SQ
--> catatan moderator : Tanya jawab

Kelompok 4 (Double Your Brain Power)
--> Pesentasi : Senin, 13 Juni 2011
--> Word : Resume komplit
--> Powerpoint : 1, 2, 3

Kelompok 5 (Belajar Cerdas Berbasiskan Otak)
--> Pesentasi : Senin, 13 Juni 2011
--> Word : Resume komplit
--> Powerpoint : 1&2, 3, 4 awal, 4 akhir

Download Materi Semester 2

Konteks Sosial Budaya, Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
1. Perihal konteks sosial budaya
2. (pendidikan dan pengajaran) dalam perspektif antropologi
3. Konteks Sosbud 4 Psikologi
4. Konteks sosbud 5 sosiologi
5. Konteks sosbud 6 sosiologi(teori humanism
Landasan dan Konsep Teknologi Pembelajaran
1. Teknologi Pendidikan
Pengembangan Kualitas Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Download Tugas Semester 2

Pengembangan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Makalah kelompok 1. word + ppt + pertanyaan
Makalah kelompok 2. word + ppt + pertanyaan
Makalah kelompok 3. word + ppt + pertanyaan
Makalah kelompok 4. word + ppt
Makalah kelompok 5. word + ppt
Landasan dan Konsep Teknologi Pembelajaran
Makalah kelompok 1. word + ppt + tanyajawab
Makalah kelompok 2. word + ppt + tanyajawab
Makalah kelompok 3. word + ppt
Makalah kelompok 4. word + ppt
Makalah kelompok 5. word + ppt
Makalah kelompok 6(1). word + ppt
Makalah kelompok 7(2) word + ppt1 + ppt2
Makalah kelompok 8(3) word + ppt
Makalah kelompok 9(4) word + ppt
Makalah kelompok 10(5) word + ppt1 + ppt2
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Proposal thesis kelompok 1. word + ppt
Proposal thesis kelompok 2. word + ppt
Proposal thesis kelompok 3. word + ppt

Download Materi Semester 3

Pengembangan Media dan Pengelolaan Sumber Belajar
Silabus
Landasan TP_definisi 2004
Strategi & Media Pembelajaran
Desain Pembelajaran dan Pelatihan
Kontrak Perkuliahan
Prinsip Pembalajaran & Motivasi Belajar
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum

Bank Soal UTS dan UAS

SEMESTER 1 (Feb - Jun 2011)
1. UTS dan UAS Pak Sihabudin (metlit)
2. UTS dan UAS Pak Rusmana (statistik)
dan Jawaban UTS + [Soal tugas dan Jawaban tugas persiapan UAS]
3. UTS dan UAS Pak Bambang (filsafat)
4. UTS dan UAS Pak Nandang (OBP)

SEMESTER 2 (Agst 2011 - Jan 2012)
1. UTS dan UAS Pak Sihabudin (sosbud)
2. UTS dan UAS Pak Romly (Klts TP & TKP)
3. UTS dan UAS Pak Soleh (Konsep TPm)
4. UTS dan UAS Pak Benny (Karya ilmiah)

Semester 3 (Februari - Juni 2012)
1. UTS dan UAS Pak Budi
2. UTS dan UAS Pak Uwes
3. UTS dan UAS Pak Robinson
4. UTS dan UAS Pak Hadi
5. UTS dan UAS Bu Martini