Format presentasi dalam power point. Materinya adalah sebagai berikut :
PPs 080107
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si
Landasan Filosofis dan Teoritik Metodologi Penelitian Kualitatif
Adanya perbedaan penafsiran atas objek ilmu sosial pada manusia (masyarakat)
Kuantitatif :
memandang manusia sebagai benda, Bersumber dari wawasan filsafat positivistik (aliran positivisme) dari Auguste Comte, Emille Durkheim.
Kualitatif :
memandang manusia sebagai Ide, bahwa manusia terikat oleh norma / pranata sosial yang berlaku (holistik). Bersumber dari wawasan filsafat rasionalistik dan fenomenologi, dari Marx Weber.
Beberapa Istilah yang digunakan untuk Penelitian Kualitatif,
yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, etnometodologi, fenomenologi,studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptif (Bogdan dan Biklen, 1982).
Bogdan dan Taylor (1975), metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat di amati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tsb secara utuh (holistik).
Berikutnya, Kirk dan Miller (1986) penelitian kualitatif sebagai:
“tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada` pengamatan pada manusia, dalam kawasannya sendiri & berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.”
Selanjutnya, pengkajian inkuiri alamiah oleh Willem & Rausch (1969):
v Inkuiri naturalis slalu adalah suatu taraf
v Taraf pengakajian fungsi sesuatu yg dilakukan peneliti, terkait dg variabel bebas, atau kondisi anteseden.
v Peneliti membatasi rentangan respon dari subyek.
v Tidak mewajibkan terlebih dahulu peneliti membentuk konsep atau teori tetentu
v Memodifikasi penelitian atau metode, tetapi tidak memodifikasi gejala.
PENELITIAN & POSITIVISME
Ilmu bergerak naik dari fakta-fakta khusus ke generalisasi teoritik. Ilmu yg valid dibangun dari empiri.
Generalisasi dikonstruksi dari rerata keragaman individual.
Menuntut adanya rancangan yg spesifik obejeknya secara eksplisit.
Tata fikir melihat kausalitas, korelasi.
Positivisme / Kuantitatif:
Ø Mengejar data yang terukur, teramati, yang empiri sensual (yang teramati panca indera) dan membuat generalisasi atas rerata.
Ø Menekankan objektivitas berdasarkan standardisasi observasi.
Ø Membuat pemisahan yang tegas antara known dan knower.
Ø Digunakan dalam ilmu eksak.
PENELITIAN DAN RASIONALISME (Kualitatif)
Ilmu yang valid merupakan abstraksi, simplikasi dari realitas, dan terbukti koheren dengan sistem logikanya.
q Beberapa argumen rasionalisme:
○ Secara ontologi positivisme lemah dalam hal membangun konsep teoritik.
○ Dari segi axiologi kebenaran empirik sensual mendegradasi harkat manusia. Ada kebenaran yang dapat ditangkap dari pemaknaan manusia atas empiri sensual.
q Kamampuan manusia untuk menggunakan fikir dan akal-budi memaknai empiri sensual itu lebih berarti.
q Secara axiologi terkait dengan kebenaran (data), ada: empiri sensual, etik, dan logik.
q empiri sensual, dapat diamati kebenarannya berdasarkan inderawi.
q empiri logik, ketajaman fikir manusia dlm memberi makna.
Empiri etik, ketajaman akal budi manusia dalam memberi makna ideal.
Proses berfikir Reflektif dalam rasionalisme, artinya:
Tidak terbatas pada proses linier antara sebab akibat,
Juga bukan dalam makna induksi dan deduksi saja,
Tetapi mondar mandir (reflektif)
PENELITIAN DAN FENOMENOLOGI (Kualitatif)
Ada sejumlah nama penelitian yang berlandaskan filsafat fenomenologi.
q Paradigma naturalistik
q Interaksi simbolik
q Etnometologi
q Humanitik,
q Hermeneutik
q Kualitatif, atau fenomenologi
Edmund Husserl, bahwa objek ilmu itu tidak terbatas pada yang empirik (sensual), tetapi mencakup fenomena yang tidak lain daripada persepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan subjek tentang sesuatu di luar subjek; ada sesuatu yang transenden.
Ontologi penelitian yg berlandaskan fenomenologi sama dengan rasionalisme, berbeda dengan positivisme.
Fenomenologi menuntut pendekatan holistik, melihat objek dalam kontek “natural” bukan parsial.
Mengakui 4 kebenaran yaitu empiri: sensual, logik, etik, dan kebenaran empiri transendental
RUJUKAN
q Prof. Dr. Noeng Muhadjir., Metodologi Penelitian Kualitatif Telaah Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik, Realisme Metaphisik. Penerbit Rake Sarasin. Yogjakarta.
q Prof. Dr. Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit. Rosdakarya. Bandung.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH