Materi ke - 4 pak Sihab
PSIKOLOGI (BELAJAR)Dalam Konteks Sosial Budaya pendidikan dan inovasi
PSIKOLOGI (BELAJAR)
- Dalam Pendidikan Anak-anak, Remaja, dan Orang Dewasa, apa yang dimaksud dengan belajar?
- Sesuaikah perspektif dan teori-teori belajar berikut ini dengan ciri, sifat dan hakikat Anak-anak, Remaja, dan orang dewasa?
BELAJAR
- Belajar tidak lain dari pada suatu proses yang tergantung pada pengalaman belajar.
- Belajar mengarah pada perubahan perilaku potensial jangka panjang.
- Perilaku potensial bukanlah perilaku seseorang yang sebenarnya, melainkan perilaku yang mungkin dilakukan seseorang.
- Berbeda dengan perubahan jangka panjang akibat penuaan dan pertumbuhan, belajar mencakup perubahan yang berhubungan langsung dengan pengalaman belajar.
- Belajar identik dengan memperoleh pengetahuan atau mengembangkan kemampuan untuk melakukan perilaku baru.
- Belajar dapat terjadi di ruang atau diluar ruang kelas.
- Ketika belajar manusia menggunakan indra penglihatan, pendengaran, rasa, penciuman di lingkungannya.
- Manusia belajar ketrampilan sosial dan berinteraksi dgn anggota keluarganya dan orang-orang lain yang dianggap penting.
- Manusia juga belajar perilaku mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan melalui reward dan punishment.
- Manusia juga harus belajar beradaptasi pada banyak perubahan yang mempengaruhi hidupnya, seperti perkawinan, membesarkan anak dan mempertahankan pekerjaan.
- Studi ttg belajar dalam berbagai bidang menjadi penting, karena belajar terjadi sepanjang hidup kita dan mempengaruhi hampir semua yang kita lakukan.
- Belajar berhubungan erat dengan memori, tempat informasi disimpan di otak.
- Psikolog yang mempelajari memori menyelidiki bagaimana otak menyimpan pengetahuan dan menggunakannya kembali ketika dibutuhkan.
- Sebaliknya psikolog yang menyelidik belajar lebih tertarik pada perilaku dan bagaimana perilaku berubah sebagai akibat pengalaman seseorang.
- Ada banyak bentuk belajar dari yang sederhana sampai ke yang kompleks.
- Belajar yang sederhana melibatkan stimulus tunggal.
- Stimulus ialah apapun yang dapat dideteksi oleh indra seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasaan.
- Dalam bentuk belajar yang diketahui sebagai classical conditioning manusia belajar menghubungkan dua stimuli yang terjadi secara berurutan, seperti kilat yang dikuti oleh guntur.
- Pada operant conditioning, kita belajar menghubungkan suatu perilaku dgn konsekuensinya dalam bentuk reward dan punishment.
- Manusia dan hewan juga belajar melalui observasi – dengan mengamati perilaku orang lain.
- Belajar yang lebih kompleks ditemui pada belajar bahasa, konsep dan ketrampilan motorik.
- Dalam hubungan ini, Teori Belajar mencoba memahami dengan lebih baik bagaimana proses belajar berfungsi dalam menimbulkan perubahan-perubahan perilaku potensial itu.
BENTUK SEDERHANA BELAJAR
- Habituasi ialah salah satu bentuk belajar yang paling sederhana.
- Habituasi ialah kecenderungan mengenal suatu stimulus setelah pendedahan yang berulang-ulang.
- Contohnya ialah respon orientasi yang timbul ketika perhatian seseorang diikat oleh suatu stimulus berupa suara keras, yang datang tiba-tiba.
- Setelah berulang-ulang terdedah pada kebisingan itu, ia terbiasa pada hal itu dan tidak lagi merasa terganggu.
- Sensitisasi ialah bentuk lain belajar yang sederhana. Hal ini terjadi ketika kita secara tidak sengaja terkena benda panas atau arus listrik.
CLASSICAL CONDITIONING
- Ialah bentuk lain belajar.
- Respon otomatis ditransfer dari satu stimulus ke stimulus lain.
- Misalnya pada orang yang punya pengalaman buruk dgn dokter gigi, rasa takut akan timbul ketika ia melihat klinik perawatan gigi.
- Contoh terkenal ttg macam belajar ini ialah experimen Pavlov pada seekor anjing.
OPERANT CONDITIONING
- Ialah salah satu bentuk belajar yang tersebar luas dan penting.
- Ada peningkatan atau pengurangan perilaku sejalan dengan reward atau punishment yang mengiringinya.
- Misalnya perilaku anak membersihkan kamarnya seiring dengan reward berupa coklat yang diberikan ibunya.
Hukum Efek Thorndike
- Prinsip ini dikembangkan oleh Thorndike.
- Perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan akan dikukuhkan, dan akan diulangi lagi pada masa depan.
- Sebaliknya, perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang tidak menyenangkan akan melemah dan tidak akan diulangi pada masa depan.
Prinsip Skinner
- Prinsip utama Skinner ialah reinforcement, punishment, shaping, extinction, discrimination dan generalization.
- Reinforcement ialah proses yang mengukuhkan perilaku, yang meningkatkan peluang perilaku akan diulangi lagi.
- Ada dua macam reinforcement:
- Positif dan
- Negatif
- Punishment – memperlemah peluang tampilnya perilaku pada masa depan.
- Ada dua macam punishment:
- Positif – hukuman positif digunakan orang tua pada anaknya dgn jalan memukul, marah dan menghardik anak yang berperilaku buruk.
- Negatif – melemahkan perilaku dgn jalan menghilangkan stimulus yang menyenangkan ketika perilaku buruk tampil. Misalnya ibu menghukum anaknya tidak boleh kencan malam minggu ketika anak berperilaku buruk.
- Shaping ialah teknik reinforcement yang digunakan untuk mengajar hewan atau manusia agar berperilaku baru.
- Misalnya mahasiswa diberi tugas utk melakukan sesuatu dari yang mudah menuju ke yang sulit secara bertahap.
- Extinction ialah eliminasi suatu perilaku yang telah dipelajari dengan jalan menghentikan reinforcer perilaku itu.
- Misalnya berkurangnya konsumsi BBM, setelah hilangnya subsidi atau naiknya harga BBM yang tinggi.
- Generalisasi terjadi pada orang melakukan kembali perilaku yang telah dipelajarinya pada suatu situasi, pada situasi lain yang serupa.
- Misalnya lelucon yang mengundang tawa di bar akan dilakukan lagi pada resepsi pernikahan atau pertemuan lain.
- Diskriminasi ialah perilaku akan di-reinforced pada suatu situasi dan tidak di-reinforced pada situasi lain.
- Misalnya, lelucon yang dilakukan seseorang di kantin akan menimbulkan tawa pendengarnya, sebaliknya hal yang sama jika dilakukan ditempat ibadah tidak akan mengundang tawa.
BELAJAR MELALUI OBSERVASI
- Dirumuskan oleh Albert Bandura.
- Perilaku baru seseorang terbentuk setelah mengamati cara orang lain (model) melakukan sesuatu.
- Perilaku ini terbentuk dengan jalan meniru (imitasi) apa yang telah dilakukan orang (model) lain itu.
- Anak-anak belajar bahasa, social skills, kebiasaan, rasa takut dan perilaku lain dgn mengamati perilaku orang tua dan kakak-kakaknya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
- Umur
- Motivasi
- Pengalaman
- Kecerdasan
- Gangguan pertumbuhan
NAH SETELAH MEMPELAJARI TEORI BELAJAR TSB DIATAS, BERLAKUKAH TEORI ITU PADA ANAK, REMAJA DAN ORANG DEWASA?
BAGAIMANA ORANG DEWASA BELAJAR?
- OD punya banyak pengalaman dan ingin menggunakan pengalaman tsb dalam pembelajaran kembali.
- Orang Dewasa (OD) ingin tahu mengapa, apa dan bagaimana mereka akan belajar.
- OD siap belajar ketika mereka harus mengatasi masalah hidup atau melakukan suatu tugas.
- OD lebih tertarik pada pembelajaran yang praktis, yang bersifat pemecahan masalah dari pada sekedar mendapatkan informasi atau ilmu.
- OD menganggap dirinya sebagai self directed dan autonomous learners. Mereka ingin kendali dan tanggung jawab belajar ada pada mereka.
- Motivasi belajar OD bersifat internal, yang diakibatkan oleh kebutuhan dan keinginan pribadi dari pada faktor-faktor eksternal.
MENETAPKAN TUJUAN BELAJAR
- Ketika menulis tujuan belajar, gunakan kata kerja aktif (action verbs) yang menunjukkan perilaku nyata.
Taraf Belajar | Bukan Kata ini | Gunakan kata Kerja aktif ini |
Pengetahuan (recall data) | Tahu, belajar | Tulis, Definisikan, Ulangi, Sebutkan, Buat Daftar, Uraikan |
Komprehensi (Memahami makna) | Paham, menghargai | Nyatakan kembali, diskusikan, jelaskan, reviu, terjemahkan |
Aplikasi (Menggunakan informasi) | Menunjukkan, mengaplikasikan | Operasikan, ilustrasikan, gunalkan, buat sketsa, Ubah |
Analisis (Menguraikan informasi) | Analisis | Bedakan, hitung, uji, bandingkan, beddakan, pecahkan, kritik |
Sintesa (Merangkai informasi) | Mengembangkan kreativitas | Susunlah, usulkan, rencanakan, rancanglah, kumpulkan |
Evaluasi (Menilai kualitas informasi) | Menunjukkan penilaian yang baik | Evaluasi, nilai, pilih, duga, ukur |
BAGAIMANA OTAK MANUSIA BEKERJA
- Kebanyakan OD akan melupakan apa yang mereka dengar dan lihat.
- Untuk menyimpan informasi pada memori jangka panjang, otak manusia perlu memroses informasi (analisis, sintesis atau evaluasi).
- Rata-rata laju retensi dari berbagai metoda pengajaran:
- Kuliah – 5 %
- Membaca – 10 %
- Audiovisual – 20 %
- Diskusi – 50 %
- Praktek kerja – 75 %
- Mengajar orang lain – 90 %
BEBERAPA CONTOH PROSES KOGNITIF
- Semakin otak digunakan, maka semakin tinggi retensi belajar.
- Lakukan hal-hal berikut ini;
- Nyatakan infiormasi dalam bahasamu sendiri.
- Beri contoh.
- Kenali informasi dalam berfbagai sirkumstansi.
- Cari hubungan informasi dgn fakta atau ide lain.
- Gunakan informasi dalam berbagai cara.
- Dugalah beberapa akibatnya.
- Tunjukkan perbedaannya.
CARA MENOLONG ORANG DEWASA BELAJAR
- OD akan memberikan respon terbaik pada pelatihan yang:
- Aktif
- Berdasarkan pengalaman
- Independen
- Dimotivasi secara internal
- Berpusat pada masalah
- Berpusat pada kehidupan nyata
- Menghargai partisipan sebagai pakar
- Self-directing
- Mengembangkan ketrampilan
- Berbasis kelompok kecil
- Digerakkan untuk mencari solusi
- Berpusat pada tugas
Terima KASIH Perhatiannya sampai jumpa....