Keluarga Besar Kelas E Angkatan VI di PUSTEKKOM, 15 Desember 2011
(nupus, iyob, dewi, ina, esa, endang, ria, aina, khatib, samsudin, saripudin,
pemandu dari PUSTEKKOM, haryadi, mamad, didin, mamat, hazairin)
(pak deni, pak sabik & bu neneng tidak ada difoto)


KAWASAN PENILAIAN


MAKALAH
KAWASAN PENILAIAN DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Disusun oleh :
KELOMPOK 5
                                                               1.       MAMAD
                                                               2.       MAMAT RAHMAT
                                                               3.       AINA MULYANA
                                                               4.       DIDIN SAEHUDIN AHMAD



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Kita ingin mengetahui hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang kita lakukan. Kita juga ingin mengetahui baik-buruknya proses pembelajaran yang kita laksanakan.
-          Apakah tujuan yang dirumuskan sudah tercapai?
-          Apakah aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran?
-          Apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat?
-          Apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan?
-          Apakah elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik?
Untuk menjawab semua persoalan tersebut perlu adanya penilaian.


B.     Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas :
1.      Definisi dan jenis penilaian.
2.      Sub-kawasan penilaian (analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif).
3.      Kecenderungan dan permasalahan penilaian.
  
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Kronologis
-          Ralph Tyler (1930-an) mencetuskan gagasan tentang penilaian.
-          Robert Mager (1962) menggunakan pembelajaran terprogram sebagai pengantar penulisan tujuan yang terukur.
-          Bloom (1956) dan Krathwohl, Bloom dan Masia (1964) penyusunan taksonomi pendidikan.
-          Gagne (1965) klasifikasi belajar.
-          Stufflebeam (1969) mengemukakan empat jenis penilaian, yaitu contex, input, process, dan product (CIPP). Keempat unsure dalam model CIPP memberikan informasi yang masing-masing berhubungan dengan analisis kebutuhan, keputusan desain tentang isi dan strategi, petunjuk pelaksanaan, dan hasil penilaian.
-          Roger Kaufman (1972) memberikan kerangka gagasan untuk menganalisis kesesuaian tujuan pembelajaran. Lingkup penilaian mencakup penelusuran kebutuhan (needassessment).
-          Scriven (1980) menegaskan bahwa meskipun penilaian merupakan proses untuk menentukan kebaikan, manfaat atau nilai dari suatu proses atau produk, dan oleh karena itu penilaian merupakan proses penelitian, namun tujuan dari penilaian pendidikan berbeda dari tujuan penelitian pendidikan yang lain. Tujuan penilaian ialah membantu pengambilan keputusan yang tepat, bukannya untuk menguji hipotesa.
Penelitian tradisional
Penelitian penilaian
Tujuannya untuk peningkatan ilmu
Tujuannya ialah mendapatkan data untuk pengambilan keputusan memperbaiki, memperluas, atau menghentikan suatu proyek, program atau produk.

Kurang memperhatikan waktu dan situasi tertentu karena ingin menemukan prinsip-prinsip yang berlaku lebih umum.
Objek yang sedang dinilai seringkali berupa program atau proyek tertentu dalam suatu konteks tertentu. Perhatian untuk menggeneralisasikan temua bagi populasi yang lebih luas jauh lebih kecil.

-          Walaupun secara historis kedua penelitian tersebut mempunyai sumber yang sama dan mempunyai banyak persamaan dalam karakteristik dan proses, namun pelaksanaan dalam praktek sangatlah berbeda.
  
B.     Pengertian
1.      Pengukuran, penilaian, dan evaluasi
a.       Pengukuran
-          Menurut Arikunto dan Nurkancana (Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 191)pengukuranmerupakan proses penentuan kuantitas sesuatu melalui membandingkan dengan satuan ukuran tertentu.
-          Nurkancana dan Sumartana (1986) yang membahas pendapat Wand dan Brown, pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas pada sesuatu.
-          Sudrajat (Aunurrahman, 2009 : 207) menyatakan bahwa pengukuran adalah proses pemerian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.

b.      Penilaian
-          Menurut Arikunto dan Nurkancana (Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 191) penilaian merupakan proses perbuatan keputusan terhadap sesuatu ukuran baik-buruk bersifat kualitatif.
-          Sudrajat (Aunurrahman, 2009 : 207) menyatakan bahwa penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses penilaian peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik.
-          Menurut Seels dan Richey (1994 : 59) penilaian ialah suatu proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian dimulai dengan analisis masalah.
-          Menurut Worthen dan Sanders (Seels dan Richey, 1994 : 59) dalam pendidikan, penilaian berarti penentuan secara formal mengenai kualitas, efektivitas atau nilai dari suatu program, produk, proyek, proses, tujuan, atau kurikulum. Penilaian menggunakan metode inkuiri dan pertimbangan (1) penentuan standar untuk mempertimbangkan kualitas, dan menentukan apakah standar tersebut harus bersifat relatif atau absolut; (2) pengumpulan informasi; dan (3) menerapkan penggunaan standar untuk menentukan kualitas.
-          Menurut Depdiknas (2006) penilaian adalah proses sistematis  meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
-          Penilaian kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa (Depdiknas, 2006).

c.       Evaluasi
-          Menurut Davies (Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 191) menyatakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek, dan masih banyak yang lain.
-          Wand dan Brown (Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 191) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
-          Nana Sudjana (Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 191) menyatakan bahwa evaluasi merupakan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
-          Nurkancana dan Sumartana (Aunurrahman, 2009 : 207) menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu.

2.      Jenis Penilaian
Komisi Gabungan Standar Penilaian Pendidikan (The Joint Committee on Standars for Educational Evaluation) tahun 1981(Seels dan Richey, 1994 : 59) memberikan definisi untuk tiga jenis penilaian sebagai berikut :
a.       Penilaian program – evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.
b.      Penilaian proyek – evaluasi untuk menaksir kegiatan yang dibiayai secara khusus guna melakukan suatu tugas tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu.
c.       Penilaian bahan (produk pembelajaran) – evaluasi yang menaksir kebaikan atau manfaat isi yang menyangkut benda-benda fisik, termasuk buku, film, pita rekaman, dan produk pembelajaran lainnya yang dapat dipegang.

Sedangkan menurut Depdiknas (2006) teknik penilaianmeliputi:
a.       Penilaian unjuk kerjamerupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati  kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi (unjuk kerja, tingkah laku, interaksi).
b.      Penilaian sikapSikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga  sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Sikap meliputi :
-          Sikap terhadap materi pelajaran.
-          Sikap terhadap guru/pengajar.
-          Sikap terhadap proses pembelajaran.
-          Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah  lingkungan
c.       Penilaian tertulis - penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
d.      Penilaian proyekpenilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu.
e.       Penilaian produk– penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan seni. Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
f.       Penilaian portofoliomerupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
g.      Penilaian diriadalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Manfaat Penilaian Kelas
a.       Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
b.      Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
c.       Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
d.      Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
e.       Untuk memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru.
f.        Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.

Fungsi Penilaian Kelas
a.       Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
b.      Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
c.       Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
d.      Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. 
e.       Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.

Prinsip-prinsip Penilaian Kelas
a.Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
b.Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.
c. Menyeluruh
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar.
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
e. Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam  pemberian  skor.
f. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
  
C.     Sub Kawasan Penilaian
1.      Analisis Masalah
Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan. Kegiatan penilaian meliputi identifikasi kebutuhan, penentuan sejauh mana masalahnya dapat diklasifikasikan sebagai pembelajaran, identifikasi hambatan, sumber dan karakteristik pemelajar, serta penentuan tujuan dan prioritas (Seels dan Glassgow, 1990).Kebutuhan yang dimaksud telah dirumuskan sebagai “jurang antara apa yang ada dan apa yang seharusnya ada” dalam pengertian hasil (Kaufman, 1972).Sedangkan penilaian kebutuhan adalah suatu studi yang sistematis mengenai kebutuhan itu. Analisis kebutuhan diadakan untuk melaksanakan penilaian dan mempertahankan saat proses berjalan untuk perencanaan yang lebih memadai.

2.      Pengukuran Beracuan Patokan/Kriteria
Pengukuran beracuan patokan meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pemelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.PAP disebut juga acuan isi, acuan tujuan, atau acuan kawasan.Acuan kriteria tentang cukup dan tidaknya hasil belajar ditentukan oleh seberapa jauh pemelajar telah mencapai tujuan.PAP juga memberikan informasi penguasaan seseorang tentang pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan.Pencapaian kemampuan penguasaan ditentukan oleh skor minimal. Jika mencapai skor tersebut, maka dinyatakan lulus atau tuntas. Pada proses pembelajaran pengukuran acuan patokan diberitahukan kepada peserta didik, sejauh mana mereka dapat mencapai standar yang ditentukan. Pendapat Seels dan Glassgow (1990) pengukuran acuan patokan dapat dipakai untuk menentukan apakah tujuan utama telah dicapai.Prestasi kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan (Depdiknas, 2006).

3.      Penilaian formatif
Penilaian formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya(Seels dan Richey, 1994 : 62).Menurut Michael Scriven (1967) penilaian formatif dilaksanakan pada waktu pengembangan atau perbaikan program atau produk (atau orang dan sebagainya). Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan staf dalam lembaga program dan biasanya tetap bersifat intern, akan tetapi penilaian ini dapat dilaksanakan oleh evaluator dalam atau luar, atau lebih baik lagi kombinasi (gabungan).

4.      Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam pemanfaatan (Seels dan Richey, 1994 : 62). Menurut Michael Scriven (1967) penilaian sumatif dilaksanakan setelah selesai dan bagi kepentingan pihak luar atau para pengambil keputusan (lembaga penyandang dana, atau calon pengguna) walaupun hal tersebut dapat dilaksanakan oleh evaluator dalam atau evaluator gabungan.

D.    Kecenderungan dan Permasalahan
Penilaian kebutuhan dan jenis front-end-analysis semula berorientasi terutama pada perilaku dengan menitik-beratkan pada data kinerja dan penjabaran materi atau isi jadi bagian-bagian yang lebih kecil. Akan tetapi penekanan pada proses konteks belajar yang sekarang memberi orientasi kognitif, kadang-kadang orientasi konstruktivis pada proses penilaian kebutuhan. Perhatian pada konteks jelas terlihat pada gerakan teknologi kinerja, teori belajar situasional, daripada pendekatan yang lebih sistemik terhadap desain (Richey, 1993).
Tahap penilaian kebutuhan banyak yang memberikan rekomendasi agar tahap penilaian kebutuhan tugasnya diperluas. Tidak hanya berkonsentrasi pada isi, melainkan ditambah dengan penekanan baru pada analisis pemelajar, lingkungan, dan organisasi (Richey, 1992 ; Tessmer dan Harris, 1992).
Gerakan perbaikan kualitas juga mempengaruhi kawasan penilaian.Pengendalian kualitas memerlukan penilaian yang berkelanjutan, termasuk perluasan siklus di luar penilaian sumatif.Penilaian konfirmatif (Misanchuk, 1978) merupakan langkah logis berikutnya dalam siklus ini.Menurut Helebranndt dan Russell, mengemukakan bahwa penilaian konfirmatif dari bahan belajar dan pemelajar melengkapi siklus pentahapan penilaian untuk menjaga standar kinerja dari suatu sistem pembelajaran.
Selang beberapa waktu setelah penilaian formatif dan sumatif, satu team evaluator tidak berpihak atau netral menggunakan alat seperti daftar isian, skalam penilaian, dan tes untuk menjawab dua buah pertanyaan fundamental.Pertama, apakah bahan masih memenuhi tujuan semula.Kedua, apakah kemampuan pemelajar masih tetap.
Peneliti juga meneliti kembali teknik pengukuran acuan patokan.Baker dan O’Neil (1985) mempelajari secara mendalam permasalahan penilaian hasil pembelajaran termasuk arah baru untuk pengukuran acuan patokan.Mereka mengajukan model untuk diterapkan pada teknologi baru dengan memperhitungkan tujuan, intervensi, konteks, dasar informasi, dan alur balikan.
Pengukuran untuk mengukur tujuan kognitif tingkat tinggi, tujuan afektif, dan tujuan psikomotor dilakukan dengan penelitian pengaukuran acuan patokan yang berazaskan komputer.Demikian juga untuk pengukuran kualitatif portofolio, studi kasus, dan presentasi rekaman pita.
Ilmu pengetahuan kognitif akan tetap mempengaruhi kawasan ini dalam pengertian pendekatan yang lebih baru untuk cara mendiagnosis (Tenysonn, 1990).Penggunaan teknologi baru menimbulkan masalah baru, menuntut teknik dan metode baru.Sebagai contoh penilaian proyek belajar jarak jauh.Proyek ini cenderung dinilai dangkal.Penting diingat bahwa evaluasi belajar jarak jauh mencakup beberapa aspek, yaitu ketenagaan, fasilitas, peralatan, bahan, dan pemrograman (Clark, 1989 dan Morhous, 1987).Reeves (1992) menyarankan eksperimentasi formatif dengan menggunakan pendekatan coba-coba skala kecil untuk mempelajari suatu variabel dalam konteks kehidupan yang sesungguhnya.
Tessmer (1993) mengusulkan suatu model penilaian formatif yang mengakomodasi suatu pendekatan kebutuhan yang berlapis. Eastmont (1991) menyajikan 100 skenario mengenai dilema yang akan dihadapi seorang evaluator pada tahun 2010. Menurut skenario tersebut peran evaluator mempertanyakan data yang dikumpulkan melalui alat pengolahan data yang canggih. Deuchastl (1987) menyarankan prosedur triangulasi – check and balance sebagai alat pengontrol data yang dikumpulkan untuk menilai perangkat lunak. Jadi review produk, prosedur daftar isian atau check list, observasi terhadap pengguna, dan penilaian data yang objektif digunakan secara bersamaan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perangkat lunak tersebut. Pendekatan ini mendukung kecenderungan ke arah kombinasi teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif (Seels, 1993).
  
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Penilaian ialah suatu proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Di dalam pendidikan, penilaian berarti penentuan secara formal mengenai kualitas, efektivitas atau nilai dari suatu program, produk, proyek, proses, tujuan, atau kurikulum.
2.      Kawasan penilaian dalam teknologi pembelajaran meliputi sub kawasan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif.
3.      Kecenderungan dan permasalahan penilaian dalam teknologi pembelajaran mengarah kepada penggunaan teknologi baru yang lebih canggih.
  
B.     Saran
Para pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang pendidikan diharapkan lebih peduli dalam mendukung penilaian pendidikan yang lebih baik.

  
Daftar Pustaka

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.
Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta. Pusat Kurikulum.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Seels, Barbara B. dan Richey, Rita C. 1994.Teknologi Pembelajaran Definisi dan
Kawasannya.Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 12. Jakarta. Unit
 Percetakan UNJ.

Comments


Ingin membuat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini

Dowload Tugas Semester 1

Orientasi Baru dalam Pembelajaran
# Resume Buku Landasan Pendidikan (UTS)
BAB 1 s.d 8 (lengkap)

# Resume buku
Kelompok 1 (Revolusi belajar jilid II)
---> Presentasi : Senin, 04 April 2011
---> Powerpoint bab 8 & 9, 10 & 11, 12 & 13, 14 & 15

Kelompok 2 (Revolusi belajar jilid I)
---> Presentasi : Senin, 18 April 2011
---> Powerpoint pendahuluan & bab 1, 2, 3, 4-5, 6-7
---> catatan moderator (tanya jawab) atau klik disini

Kelompok 3 (Quantum Quatient)
--> Presentasi : Senin, 30 Mei 2011
--> word : Resume 1-6
--> powerpoint : bab 1-2, 3, 4, 5-6, SQ
--> catatan moderator : Tanya jawab

Kelompok 4 (Double Your Brain Power)
--> Pesentasi : Senin, 13 Juni 2011
--> Word : Resume komplit
--> Powerpoint : 1, 2, 3

Kelompok 5 (Belajar Cerdas Berbasiskan Otak)
--> Pesentasi : Senin, 13 Juni 2011
--> Word : Resume komplit
--> Powerpoint : 1&2, 3, 4 awal, 4 akhir

Download Materi Semester 2

Konteks Sosial Budaya, Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
1. Perihal konteks sosial budaya
2. (pendidikan dan pengajaran) dalam perspektif antropologi
3. Konteks Sosbud 4 Psikologi
4. Konteks sosbud 5 sosiologi
5. Konteks sosbud 6 sosiologi(teori humanism
Landasan dan Konsep Teknologi Pembelajaran
1. Teknologi Pendidikan
Pengembangan Kualitas Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Download Tugas Semester 2

Pengembangan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Makalah kelompok 1. word + ppt + pertanyaan
Makalah kelompok 2. word + ppt + pertanyaan
Makalah kelompok 3. word + ppt + pertanyaan
Makalah kelompok 4. word + ppt
Makalah kelompok 5. word + ppt
Landasan dan Konsep Teknologi Pembelajaran
Makalah kelompok 1. word + ppt + tanyajawab
Makalah kelompok 2. word + ppt + tanyajawab
Makalah kelompok 3. word + ppt
Makalah kelompok 4. word + ppt
Makalah kelompok 5. word + ppt
Makalah kelompok 6(1). word + ppt
Makalah kelompok 7(2) word + ppt1 + ppt2
Makalah kelompok 8(3) word + ppt
Makalah kelompok 9(4) word + ppt
Makalah kelompok 10(5) word + ppt1 + ppt2
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Proposal thesis kelompok 1. word + ppt
Proposal thesis kelompok 2. word + ppt
Proposal thesis kelompok 3. word + ppt

Download Materi Semester 3

Pengembangan Media dan Pengelolaan Sumber Belajar
Silabus
Landasan TP_definisi 2004
Strategi & Media Pembelajaran
Desain Pembelajaran dan Pelatihan
Kontrak Perkuliahan
Prinsip Pembalajaran & Motivasi Belajar
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum

Bank Soal UTS dan UAS

SEMESTER 1 (Feb - Jun 2011)
1. UTS dan UAS Pak Sihabudin (metlit)
2. UTS dan UAS Pak Rusmana (statistik)
dan Jawaban UTS + [Soal tugas dan Jawaban tugas persiapan UAS]
3. UTS dan UAS Pak Bambang (filsafat)
4. UTS dan UAS Pak Nandang (OBP)

SEMESTER 2 (Agst 2011 - Jan 2012)
1. UTS dan UAS Pak Sihabudin (sosbud)
2. UTS dan UAS Pak Romly (Klts TP & TKP)
3. UTS dan UAS Pak Soleh (Konsep TPm)
4. UTS dan UAS Pak Benny (Karya ilmiah)

Semester 3 (Februari - Juni 2012)
1. UTS dan UAS Pak Budi
2. UTS dan UAS Pak Uwes
3. UTS dan UAS Pak Robinson
4. UTS dan UAS Pak Hadi
5. UTS dan UAS Bu Martini