KAWASAN PENGELOLAAN
DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. AHMAD HARYADHI, S.Pd 2321110011
2. AKHMAD KHATIB 2321110017
3. MOH. SABIK ARIFIN 2321110096
4. SARIPUDIN 2321110141
PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Teknologi pembelajaran sebagai perangkat lunak (sofware technology) berbentuk cara-cara yang sistematis dalam memecahkan masalah pembelajaran.
Teknologi Pembelajaran tumbuh dan berkembang dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan misalnya penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan kegiatan pembelajaran. Teknologi pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem untuk pendidikan (Barbara Seels, 1979).
Teknologi pembelajaran baik sebagai disiplin ilmu, program studi maupun profesi mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi pembelajaran yang pesat ini dengan mengambil empat ciri utama, yaitu: 1) menerapkan pendekatan sistem, 2) menggunakan sumber belajar seluas mungkin, 3) bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia, dan 4) berorientasi pada kegiatan instruksional individual (Atwi Suparman, 2004:30-31). Dengan indikator ini teknologi pembelajaran semakin memperhalus dan mempertajam kemampuannya dalam memecahkan masalah belajar dan pembelajaran. Sedangkan menurut Miarso (2004:201) perkembangan ini pada gilirannya merangsang dan memperkuat perkembangan profesi dalam bidang teknologi pembelajaran.
B. Tujuan
Definisi AECT 1994 ada lima bidang garapan dari Teknologi Pembelajaran yaitu Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian. Salah satu kawasan yang akan kami bahas dalam penulisan makalah ini adalah kawasan pengelolaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kawasan Pengelolaan
Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran. Banyak teknolog pembelajaran memegang jabatan yang jelas-jelas memerlukan fungsi pengelolaan. Misalnya, seorang ahli yang bertugas sebagai ahli media pada sebuah sekolah/Perguruan Tinggi. Orang ini bertanggung jawab atas keseluruhan program pusat media tersebut. Program-program yang dilakukan oleh mereka itu dapat sangat berbeda, akan tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengelola program tersebut tetap sama. Keterampilan yang dimaksud meliputi pengorganisasian program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta pelaksanaan perubahan.
Kawasan pengelolaan semula berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Terjadi pembauran perpustakaan dengan program media menjadi pusat dan ahli perpustakaan media sekolah yang mempunyai program menggabungkan media cetak dan non cetak, sehingga terjadi peningkatan penggunaan sumber sumber tehnological dalam kurikulum.
B. Kategori Kawasan Pengelolaan
Definisi AECT tahun 1977 pembagian fungsi pengelolaan menjadi (1) pengelolaan organisasi, (2) Pengelolaan personil. Dengan semakin rumitnya praktek pengelolaan maka Pengelolaan dibagi menjadi empat kategori dalam kawasan pengelolaan : pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi.
Kawasan Pengelolaan |
Pengelolaan Proyek |
Pengelolaan Sumber |
Pengelolaan sistem penyampaian |
Pengelolaan sistem informasi |
Gambar 1. Kawasan Pengelolaan
Dalam sub kategori tersebut masing masing mempunyai tugas yang sama antara lain (caffrela, 1993) :
1) Bidang organisasi : Seleksi, Pengangkatan personil , supervisi dan penilaian
2) Bidang keuangan : Perencanaan anggaran, justifikasi dan pemantauan, pembelian dan pertanggungjawaban
3) Bidang sarana : Perencanaan, Pengembangan dan pemeliharaan fasilitas
4) Pengelola : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
1. Pengelolaan proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Tanggung jawab pengelola proyek : perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain. Dengan melakukan negosiasi, menyusun anggaran , membentuk sistem pemantauan informasi serta menilai kemajuan. Peran pengelolaan projek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman projek dan memberi saran perubahan ke dalam.
2. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber sangat penting karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran. Efektifitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua karakteristik penting dari pengelolaan sumber.
3. Pengelolaan sistem penyampaian
Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan… Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pemelajar” (Ellington dan Haris, 1986 : 47). Pengelolaan sistem penyampaian memberikan perhatian pada permasalahan produk seperti persyaratan perangkat keras/lunak dan dukungan teknis terhadap pengguna maupun operator, serta permasalahan proses seperti pedoman bagi desainer dan instruktur. Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada kesesuaian karakteristik teknologi dengan tujuan pembelajaran. Keputusan tentang penngelolaan sistem penyampaian ini sering tergantung pada sistem pengelolaan sumber.
4. Pengelolaan informasi
Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemprosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.
Pengelolaan informasi penting untuk memberikan akses dan keakraban pemakai. Pentingnya pengelolaan informasi terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran. Pengelolaan sistem penyimpanan informasi untuk tujuan pembelajaran tetap akan merupakan komponen penting dari bidang Teknologi Pembelajaran
C. Kecenderungan dan Permasalahan
Tuntutan Peningkatan kualitas dari dunia industri akan berpengaruh pada dunia pendidikan yang akan berdampak pada kawasan pengelolaan, sehingga perlu inovasi, peningkatan kinerja dan pengelolaan kualitas. Tentunya hal ini merupakan tantangan bagi para pengelola untuk memaksimalkan sumber-sumber yang ada secara baik. Perkembangan sistem informasi akan berpengaruh pada teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran
2. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang teknolog pembelajaran meliputi pengorganisasian program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta pelaksanaan perubahan.
3. Empat kategori dalam kawasan pengelolaan : pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi
4. Pengeloaan proyek
5. Pengelolaan sumber mencakup personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran.
6. Pengeloaan sistem penyampaian perhatian pada persyaratan produk perangkat keras/lunak dan dukungan teknis terhadap pengguna maupun operator, serta permasalahan pedoman bagi desainer dan instruktur supaya desain produknya sesuai antara karakteristik teknologi dengan tujuan pembelajaran
7. Pengeloaan informasi berperan dalam revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran
B. SARAN
Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan. Kawasan pengelolaan yang berwenang dalam pembuatan proyek peroduk pembelajaran perlu berbenah dengan mengikuti permintaan dunia industry dengan mengembangkan teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi.